Senin, 30 Juni 2014

sarang semut ( myrmecodia pendens )


SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens)
Nama lokal : rumah  semut (Sumatra);  ulek ulek polo (Jawa); lokon, suhendep, nongon (Papua);
Nama lain: periok hantu, peruntak, sembuku (Malaysia); by ki nan, ki nam gai, ki nam kin (Vietnam)
1.Pendahuluan
Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) merupakan salah satu tumbuhan epifit (epiphytes) dari Hydnophytinae (Rubiaceae) yang dapat berasosiasi dengan semut. Tumbuhan ini bersifat epifit, artinya tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak hidup secara parasit pada inangnya, hanya sebagai tempat menempel.
Genus tumbuhan sarang semut dibagi menjadi beberapa spesies berdasarkan struktur umbinya. Ditemukan sebanyak 26 spesies sarang semut. Semua spesies dari tumbuhan tersebut memiliki batang menggelembung dan berongga-rongga serta dihuni oleh semut. Tumbuhan ini dapat ditanam dengan mudah tanpa adanya semut dan etap membentuk batang menggelembung dan berongga-rongga secara normal1,2.
Tanaman ini tumbuh di Sumatra, Jawa, Papua, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan kepulauan Solomon3.
2.Kandungan phytokimia
Sarang semut mengandung4:
2.1.Flavonoid
2.2.Tanin
2.3.Kandungan dalam Sarang Semut yang lain:
No Parameter                   Satuan                         Nilai
01 Energi                          Kkal/100 g      350,52
02 Kadar air                     g/100 g            4,54
03 Kadar abu                   g/100 g            11,13
04 Kadar lemak                g/100 g            2,64
05 Kadar protein              g/100 g            2,75
06 Kadar karbohidrat       g/100 g            78,94
07 Tokoferol                    mg/100 g         31,34
08 Total fenol                   g/100 g            0,25
09 Kalsium (Ca)               g/100 g            0.37
10 Natrium (Na)               mg/100 g         68,58
11 Kalium (K)                  g/100 g            3,61
12 Seng (Zn)                    mg/100 g         1,36
13 Besi (Fe)                      mg/100 g         29,24
14 Fosfor (P)                    g/100 g            0,99
15 Magnesium (Mg)         g/100 g            1,50
3.Manfaatnya sebagai obat tradisioanl
Sebagai obat tradisional Sarang Semut  dimanfaatkan sebagai1,4,5,6:
3.1.Untuk obat mag (ulkus peptikum)
3.1.Obat untuk Wasir (hemorroid)
3.2.Menurunkan kadar gula darah (diabetes mellitus)
3.3.Ubat untuk rematik artritis (rheumathoid arthritis)
3.4.Obat jantung koroner
3.5.Untuk stroke
3.6.Meningkatkan stamina
3.7.Menghambat penyakit degenerasi lainnya
3.8.Untuk kanker paru, payu dara, kanker usus besar, kanker prostat, dan beberapa macam kanker lainnya.
4.Cara membuat sediaan
Apabila Sarang Semut (SR) belum siap pakai, ambil 10 – 15 gram. Diiris tipis, dicuci, dikeringkan dengan menjemur dibawah sinar matahari, dihaluskan. Direbus dengan 500 ml air, dijadikan 250 ml1,7.
Cara membuat sediaan, terutama untuk kanker paru-paru yaitu: sarang semut hasil rebusan, untuk penyembuhan, minumlah satu gelas air (250 cc) air hasil rebusan sarang semut secara teratur 2-3 kali sehari hingga sembuh1,5.
5.Penelitian
Beberapa penelitian yang berhasil dikumpulkan diantaranya:
5.1. A. Soeksmanto, M.A. Subroto, H. Wijaya and P. Simanjuntak, 2010. Anticancer Activity Test for Extracts of Sarang Semut Plant (Myrmecodya pendens) to HeLa and MCM-B2 Cells. Pakistan Journal of Biological Sciences, 13: 148-151. Our study concluded that polar extract (water) exhibited higher anticancer activity than non-polar extracts (ethylacetate and n-buthanol). Penelitian in menyimpulkan ekstraksi dengan air (polar) dari Sarang Semut mempunyai aktifitas lebih kuat bila dibandingkan dengan memakai solven nonpolar (etilasetat dan n-butanol).
5.2.Mujahid. Tesis S2. Pengaruh pemberian ekstrak batang Sarang Semut (Myrmecodia Pendens Merr & Perry) terhadap ekspresi p21 dan ekspresi ki67 pada jalur sel karsinoma mammae T47D. UNDIP Semarang. 2011. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Sarang Semut dapat menginduksi tumor suppressor dan meningkatkan indeks apoptosis, sehingga dapat menghambat proliferasi sel kanker.
5.3.Partomuan Simanjuntak, Fanny, Muhammad Ahkam Subroyo. Isolasi senyawa aktif dari ekstrak hipokotil Sarang Semut sebagai penghambat xantin Oksidase. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, April 2010: 49-54. Setelah dimurnikan hasil ekstraksi dengan n-butanol dari Sarang Semut, mempunyai aktifitas menghambat Zantin Oksidase. Enzim ini menghambat pembentukan asam urat.
5.4.Triana Hertiani et al. Preliminary Study on Immunomodulatory Effect of Sarang-Semut Tubers Myrmecodia tuberosaand Myrmecodia pendens. OnLine Journal of Biological Sciences 10 (3): 136-141, 2010. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Sarang Semut potensial sebagai immuno modulator (merangsang daya tahan tubuh).
6.Efek samping
Apabila minum tiga sendok makan perhari dari sediaan yang siap pakai dari produsen, atau 10 gram dari Sarang Semut yang sudah bersih dan kering, atau hasil rebusan sebagaimana cara membuat sediaan di atas, tiga kali sehari masih aman7. Untuk berapa lama minumnya dinyatakan aman? Masih belum ada informasi yang bisa didapat. Tergantung dari tujuan pengobatan, waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuannya adalah berbeda. Untuk pengobatan kanker dibutuhkan waktu yang cukup lama. Sayang belum ada uji klinis yang bisa didapat dari internnet.
Seperti kebanyakan pengobatan dengan herbal lainnya, belum ada hasil penelitian yang mamakai manusia sebagai obyek penelitian yang sudah dilaporkan.
Untuk penderita penyakit ginjal khronik, hendaknya hati-hati, sebab kandungan Kalium atau potassiumnya sangat tinggi.
Untuk melihat gambar/fotonya bisa di “clic”k di bawah ini
7.Kepustakaan

Formulation, Evaluation and Optimization of Orally Disintegrating Tablet of Piroxicam


Review jurnal
Formulation, Evaluation and Optimization of
Orally Disintegrating Tablet of Piroxicam

Bahan dan metode pembuatan tablet odt piroxicam
Bahan pembuat
Piroksikam, Manitol, Sodium pati glikolat , Silang natrium carmellose, Crospovidine XL, Aspartam Baik kelas , Nutra manis dan Magnesium stearat

Metode pembuatan atau cara pembuatan
Ayak semua bahan intragranular melalui  ayakan no 30 # .
Aspartam dilewatkan melalui  ayakan no 30 # dan magnesium stearat melewati ayakan no 60 # . Campur semua bahan di intragranular cepat granulator mixer untuk 10 menit di mana , impeller 150 rpm . Granulasi dilakukan dengan air yang cepat granulator mixer selama 1 menit dengan bantuan impeller 150 rpm . Menguleni diberikan oleh helikopter untuk granulasi yang tepat dari bahan-bahan pada 1500 rpm . Butiran dikeringkan dalam pengering yang cepat selama 20 sampai 30 menit pada 60 sampai 65 ˚ C. Butiran kering yang disaring melalui ayakan no 30 # . Sodium atau natrium pati glikolat Croscarmellose atau Crospovidone XL ditambahkan pada butiran kering dan dicampur selama 10 menit dalam conta blender pada 18 rpm . aspartam adalah karena proses khusus dan bahan yang digunakan dalam manufaktur . Batas menghancurkan kekuatan untuk ODT biasanya disimpan dalam kisaran yang lebih rendah untuk memfasilitasi disintegrasi awal di mulut
menghancurkan kekuatan tablet dapat diukur dengan menggunakan hardness tester konvensional Untuk mencapai % kerapuhan dalam batas-batas untuk ODT merupakan tantangan bagi perumus karena semua metode
pembuatan ODT bertanggung jawab untuk meningkatkan nilai-nilai kerapuhan % . Dengan demikian , perlu bahwa parameter ini harus dievaluasi dan hasilnya
Hasil dan Pembahasan
Penelitian kompatibilitas ( Differential ScanningAnalisis Calorimetry )
Kurva DSC diperoleh untuk piroksikam murni , SSG , natrium croscarmellose , crospovidone , manitol , Aspartam , magnesium stearat dan campuran fisik dari semua bahan-bahan
Bubuk piroksikam Pure menunjukkan leleh yang tajam endoterm pada 197,41 ° C. DSC scan manitol , Aspartame menunjukkan endotherm tajam pada 168,30 ° C ,191,80 ° C & 254,86 ° C , 194,10 ° C masing-masing karena mencairnya sedangkan selama scanning dari SSG , natrium croscarmellose , crospovidone dan magnesium stearat , mencair endoterm pada 86,46 ° C , 96.11 ° C ,88,52 ° C , 96,25 ° C dan 116,14 ° C diamati masing-masing. Thermograms DSC campuran fisik obat dan eksipien menunjukkan puncak mencair obat pada 197,41 ° C dan puncak endotermik yang luas di 116,94 ° C. Campuran fisik dari semua bahan di atas menunjukkan puncak mereka identik pada kisaran suhu yang ditetapkan . Kehadiran semua puncak menunjukkan bahwa semua bahan yang kompatibel dengan obat berarti tidak ada ketidakcocokan antara bahan-bahan yang dipilih
Table 1: Composition of Orally Disintegrating Tablets of Piroxicam
Ingredients
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8

(Intragranular)
Piroxicam
20
20
20
20
20
20
20
20
Mannitol               (Pearlitol SD-
200)

38.8

38.2

38.2

38.2

36.4

36.4

34.9

34.9
purified water
QS
QS
QS
QS
QS
QS
QS
QS
(Extra granular)
Sodium starch glycolate

--
1.2 (2%)

--

--

--

--

--

--
Croscarmellose sodium
0.6 (1%)

--
1.2 (2%)

--
3 (5%)

--
4.2 (7%)

--
Crospovidone-XL

--

--

--
1.2 (2%)

--
3 (5%)

--
4.2
(7%)
Aspartame
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
Magnesium .stearate
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.6
0.6
Total weight
60
60
60
60
60
60
60
60
* All ingredients are in milligram