1. Aspirin
Aspirin atau asam
asetilsalisilat memiliki sifat analgesik, antipiretik, antiradang, dan
antikoagulan. Karena sifat-sifat itulah aspirin biasanya digunakan sebagai obat
sakit gigi dan obat pusing. Senyawa ini memiliki titik didih 140 °C dan titik
leleh 136 °C.
Mengonsumsi aspirin
secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan. Di antaranya
gangguan pencernaan pada lambung, seperti sakit maag dan pendarahan lambung.
Catatan Kimia :
Cara Kerja Aspirin
Aspirin bekerja di dalam
tubuh dengan menghambat terbentuknya prostaglandins yang dihasilkan enzim
prostagandin synthase. Pembentukan prostaglandins menimbulkan efek demam dan
pembengkakan, serta meningkatkan sensitivitas reseptor rasa sakit. Dengan
terhambatnya pembentukan prostaglandins, aspirin dapat mengurangi demam dan
pembengkakan, juga dapat digunakan sebagai penahan rasa sakit sehingga aspirin
banyak digunakan untuk obat sakit gigi dan obat sakit kepala.
2. Klorobenzena
Klorobenzena adalah
senyawa turunan benzena dengan rumus kimia C6H5Cl Senyawa ini memiliki warna bening (colorless) dan mudah
terbakar. Klorobenzena dapat diperoleh dengan cara mereaksikan fenol dan fosfor
pentaklorida. Klorobenzena tidak larut di dalam air serta memiliki titik leleh
–45 °C dan titik didih 131 °C. Berikut struktur molekul klorobenzena.
Klorobenzena banyak
digunakan dalam pembuatan pestisida, seperti DDT yang penggunaannya telah
dilarang di seluruh dunia. Senyawa ini juga digunakan dalam pembuatan fenol.
Saat ini, klorobenzena digunakan sebagai produk antara pada pembuatan
nitroklorobenzena dan difeniloksida. Nitroklorobenzena dan difeniloksida
merupakan bahan baku pembuatan herbisida, zat pewarna, dan karet. Klorobenzena
juga digunakan sebagai pelarut dalam kimia organik, di antaranya pelarut untuk
cat.
3. Parasetamol
Parasetamol atau
asetaminofen merupakan zat analgesik dan antipiretik yang paling populer.
Parasetamol sering digunakan untuk mengobati pusing dan sakit kepala. Berikut
ini struktur molekul parasetamol.
Sifat dari parasetamol
antara lain titik leleh 169 °C, kelarutan dalam air 1,4 g/100 mL (20 °C), serta
larut di dalam etanol. Tahukah Anda, dari manakah asal kata asetaminofen dan parasetamol?
Kedua nama tersebut berasal dari nama kimia kedua senyawa, yaitu
N-acetyl-para-aminophenol dan para-acetyl-amino-phenol. Terlalu banyak
mengonsumsi parasetamol dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
4. Stirena
Pembuatan: diperoleh dengan dehidrogenasi etil benzena dengan katalis seng atau Cr2O3.
Kegunaan: untuk bahan dasar karet sintetik dan plastik.
Pembuatan: diperoleh dengan dehidrogenasi etil benzena dengan katalis seng atau Cr2O3.
Kegunaan: untuk bahan dasar karet sintetik dan plastik.
5. Manfaat asam benzoate & natrium benzoate
Asam benzoate dan garamnya (natrium benzoate) dimanfaatkan sebagai
pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada makanan dan minumann ringan
6. Manfaat nipagin dan nipasol
Nipagin dan nipasol memberikan manfaat yang sama seperti halnya
asam benzoate dan natrium benzoate yang sebagai bahan pengawet
7. Manfaat zat warna azo
Zat warna azo merupakan pewarna sintetik yang dikelompokkan
menjadi dua jenis, yaitu pewarna tekstil dan pewarna makanan.
9. o-Xylene sebagian besar digunakan dalam produksi anhidrida
ftalat , dan umumnya diekstraksi dengan distilasi dari
aliran xilena campuran dalam pabrik terutama dirancang untuk produksi p-xilena
10. meta-xilena adalah dalam pembuatan asam isoftalat , yang digunakan sebagai kopolimerisasi monomer untuk mengubah sifat daripolyethylene
terephthalate (PET), membuat PET lebih cocok untuk pembuatan
botol minuman ringan. Untuk mengkonversi m-xylene pada skala industri
untuk asam isoftalat, dua kelompok metil keduanya katalis teroksidasi ke gugus karboksil . Hal ini juga digunakan sebagai
bahan baku dalam pembuatan 2,4 - dan 2,6 - xylidine serta berbagai bahan kimia
kecil-volume.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar