PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berangkat dari perkembangan ilmu
pengetahuan yang sangat pesat di segala bidang aspek keilmuan menghasilkan
pemikiran-pemikiran baru dengan teori-teori baru yang dihasilkan dan mampu
menjawab serta menutupi pendapat atau teori-teori sebelumnya.Ini menunjukkan
sifat ilmu pengetahuan yang selalu dinamis dengan perubahan-perubahannya.
Mungkin anda membutuhkan rpp dan silabus biologi sma, rpp dan silabus biologi smk atau rpp dan silabus biologi smp untuk menunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi.
Dalam hai ini diharapkan Mahasiswa
mampu menikuti perkembangan tersebut dengan cara memadukan antara teori-teori
yang didapat dalam kegiatan perkuliahan dengan kegiatan praktikum-praktikum
merupakan sebuah keharusan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
perkuliahan, karena tidak jarang antara hasil praktikum aka berbeda dengan apa
yang terkandung dalam teori, ini berarti sebuah teori tidak mutlak
kebenarannya.
I. BENTUK SEL TUMBUHAN DAN HEWAN
A. Pembahasan
Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain . Atau dengan kata lain juga sel merupakan unit struktural kehidupan dan merupakan unit fungsional dari kehidupan dikarenakan didalam organ tumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel rumusan yang penting bukannya dinding sel tetapi isi sel yang disebut protoplasma.(Ir.A.G.kartosopoetra : 2004 : hal 13).
Ada tiga keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan : dinding sel dengan selulosa, vakuola (yang memberi tekanan dan memperbesar volume serta luas permukaan meskipun dengan protoplasma sedikit), dan plastida, khususnya kloroplas. Vakuola dapat ditemui pada anggota kelima dunia, namun vakuola besar di pusat sel ada pada hampir semua sel tumbuhan, cendawan, dan beberapa protista. Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa protista (bergantung pada golongannya).
Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain selain itu sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul.
Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan merupakan sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan dinding, khususnya pada sel muda.
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel . Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular.
Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dari sel tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya (Pramesti, 2000).
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel.
Sel tumbuhan memiliki sifat yang khas yaitu adanya dinding sel yang bukan komponen protoplasma.Penelitian terhadap dinding sel yang dipadu dengan berbagai penemuanyang serba canggih pada saat sekarang telah dapat mengembangkan cara-carapengungkapannya.
Dinding sel mempunyai struktur yang komplek tetapi tiga bagian fundamentalnya dapat dibedakan yaitu lamela tengah,dinding sel primer dan dinding sel sekunder.Dinding sel terbuat dari zat selulosa,dinding sel relatif tebal.
Ruang sel adalah tempat organel-organel yang lain yang berada didalam sel. Ruang sel ini meliputi bagian-bagian dalam sel yang mencakupnya protoplasma atau cairan sel. Sedangkan ruang antar sel adalah penghubung antar sel yang satu dengan yang lainnya.
Secara umum setiap sel memiliki
a. Membran sel
b. Sitoplasma,dan
c. Inti sel atau nukleus.
Sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:
- Sel tumbuhan lebih besar
daripada sel hewan
- Sel tumbuhan mempunyai bentuk
yang tetap sebaliknya pada sel hewan tidak mempunyai bentuk yang tetap.
- Pada sel tumbuhan terdapat
dinding sel sedangkan pada sel hewan tidak
- Sel tumbuhan terdapat klorofil
namun pada sel hewan tidak
- Pada sel tumbuhan terdapat
vakuola atau rongga sel yang besar sedangkan pada sel hewan tidak memiliki
vakuola, namun pada sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola tapi
tidak sebesar yang terdapat pada sel tumbuhan
- Sel tumbuhan menyimpan tenaga
dalam bentuk biji kanji sedangkan pada hewan dalam bentuk glikogen.
Adapun perbedaan organel-organel pada sel tumbuhan dan hewan adalah sebagai berikut :
1. DINDING SEL
a. Hanya ada pada tumbuhan
b. Tersusun atas :
- Yang utama zat kayu yaitu
selulosa yang terbuat dari glukosa
- Pectin terbuat dari
polisakarida
- Hemiselulosaterbuat dari polisakarida
- Glikoprotein
c. Dibentuk oleh diktiosom
d. Berperan dalam turgiditas sel (kekakuan sel)
e. Pada dinding sel terdapat noktah (pori) yaitu : bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan untuk berhubungan dengan sel tetangga
f. Pada noktah tersebut terdapat plasmodesmata
g. Terdapat 2 jenis dinding sel :
1. Dinding sel primer
Pada sel-sel muda yang sedang tumbuh, sel parenkim dan sel kolenkim Tersusun atas:
- 9-25 % selulosa
- hemiselulosa
- pectin
- beberapa senyawa
2. Dinding sel sekunder
Pada sel dewasa yang dibentuk disebelah dalam dinding primer Tersusun atas :
1. Kandungan selulosa lebih banyak (41-45)%
2. Hemiselulosa
3. Lignin
Beberapa sel mengalami penambahan lignin yang keras dan kaku
2. PLASTIDA
1. Hanya pada tumbuhan
2. Bermembran rangkap
- Membrane luar „³ untuk
melewatkan molekul berukuran kecil
- Membrane dalam bersifat
selektif permeable, memilih molekul yang keluar masuk dengan transport
aktif
3. Organel yang
mengandung pigmen
Jenis-jenisnya adalah :
1. Kloroplas
Jenis-jenisnya adalah :
1. Kloroplas
- Plastida yang mengandung
klorofil
- Hanya dijumpai pada sel
autotrof eukariotik
- Membrane dalam membentuk
tilakoid (tempat terjadinya fotosintesis)
dan Membungkus cairan kloroplas
- Stroma untuk penyimpanan
hasil fotosintesis
- Tilakoid bertumpuk disebut
grana
2. Kromoplas
Bertugas menyintesis dan menyimpan pigmen merah, jingga, atau kuning Misal : pada tomat dan wortel
3. Leukoplas
- Tidak mengandung pigmen warna
- Terdapat pada jaringan yang
tidak terkena cahaya
- Yaitu terdapat pada sel-sel
embrional, empulur batang, bagian tumbuhan di dalam tanah yang berwarna
putih
4. Amiloplas
- Tidak mengandung pigmen
- Berfungsi dalam penyimpanan
amilum (pati) Misal pada umbi
3. VAKUOLA
1. Bermembran
2. Berisi cairan vakuola
3. Pada hewan vesikula
4. Pada tumbuhan :
- Tumbuhan muda vakuola kecil
- Tumbuhan dewasa vakuola
besar-besar
5. Berhubungan
dengan tekanan turgor
6. Tekanan turgor berguna untuk mengatur gerakan osmosis cairan dari luar ke dalam sel
Vakuola berisi:
6. Tekanan turgor berguna untuk mengatur gerakan osmosis cairan dari luar ke dalam sel
Vakuola berisi:
- Senyawa cadangan makanan
(as.amino, gula, beberapa asam.organik dan protein)
- Metabolit sekunder (senyawa
yang tidak diperlukan oleh sel itu sendiri)
4. SENTRIOL
1. Hanya terdapat pada sel hewan
2. Sepasang structur seperti silinder yang memiliki lubang tengah
3. Tersusun dari protein mikrotubulus
4. Pasangan sentriol terletak menyudut
5. Tampak seperti jala berlekatan dengan kromosom saat sel membelah
6. Jala tersebut disebut benang spindle fungsi :
- Mengatur polaritas
pembelahan sel hewan
- Mengatur pemisahan kromosom
selama pembelahan sel
Dapat kami simpulkan bahwa bentuk dan susunan sel yang terdapat pada preparat berbeda-beda, namun secara mendasar perbedaan tersebut dapat kita lihat antara sel hewan dan sel tumbuhan yang dimana antara keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok.
Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan struktur-struktur interselluler. Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah merah masih terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel.
Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel mempunyai sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya :
* oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi
* mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
* setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
* hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi
Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar yang terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus).
Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
a. Air
Medium cairan utama dari sel adalah air, yang terdapat dalam konsentrasi 70-85%. Banyak bahan-bahan kimia sel larut dalam air, sedang yang lain terdapat dalam bentuk suspensi atau membranous
b. Elektrolit
Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium, Magnesium, Fosfat, Bikarbonat, Natrium, Klorida dan Kalsium. Elekrolit menyediakan bahan inorganis untuk reaksi selluler dan terlibat dalam mekanisme kontrol sel
c. Protein
Memegang peranan penting pada hampir semua proses fisiologis dan dapat diringkaskan sebagai
berikut :
1. Proses enzimatik
2. Proses transport dan penyimpanan
3. Proses pergerakan
4. Fungsi mekanik
5. Proses imunologis
6. Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf
7. Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi
d. Lemak
Asam lemak yang merupakan komponen membran sel adalah rantai hidrokarbon yang panjang, sedang asam lemak yang tersimpan dalam sel adalah triasilgliserol, merupakan molekul yang sangat hidrofobik. Karena molekul triasilgliserol ini tidak larut dalam air/larutan garam maka akan membentuk lipid droplet dalam sel lemak (sel adiposa) yang merupakan sumber energi. Molekul lemak yang menyusun membran sel mempunyai gugus hidroksil ( fosfolipid dan kolesterol) sehingga dapat berikatan dengan air, sedangkan gugus yang lainnya hidrofobik (tidak terikat air) sehingga disebut amfifatik.
e. Karbohidrat
Suatu karbohidrat tersusun atas atom C,H, dan O. Karbohidrat yang mempunyai 5 atom C disebut pentosa, 6 atom C disebut hexosa adalah karbohidrat-karbohidrat yang penting untuk fungsi sel.
Karbohidrat yang tersusun atas banyak unit disebut polisakarida. Polisakarida berperan sebagai sumber energi cadangan dan sebagai komponen yang menyusun permukaan luar membran sel. Karbohidrat yang berikatan dengan protein (glikoprotein) dan yang berikatan dengan lemak (glikolipid) merupakan struktur penting dari membran sel. Selain itu glikolipid dan glikoprotein menyusun struktur antigen golongan darah yang dapat menimbulkan reaksi imunologis.
Sitoplasma dan organel
Sel bukanlah semata-mata suatu kantong yang berisi cairan, enzim dan bahan kimia, tetapi juga mengandung struktur-struktur fisis yang tersusun dengan sangat sempurna, yang disebut sebagai organel dan sangat penting bagi fungsi sel. Misalnya tanpa adanya mitokhondria, maka lebih dari 95 % enersi yang disuplai oleh sel akan segera menghilang.
Di dalam sitoplasma inilah tersebar berbagai bahan, yaitu globulus lemak netral, granula-granula glikogen, ribosome, granula sekretoris, dan lima macam organel terpenting yaitu retikulum endoplasma, aparatus Golgi, mitokhondria, lisosom dan peroksisom.
INTI SEL (NUCLEUS)
Inti sel merupakan pusat pengatur berbagai aktifitas sel. Nukleus mengandung DNA dalam jumlah besar yang disebut gen. Gen yang terdapat pada kromosom berfungsi untuk sintesa RNA yang mengatur karakteristik dari protein yang diperlukan untuk berbagai aktifitas enzimatik, serta mengatur reproduksi sel. Inti sel terdiri atas nukleolus, nukleoplasma dan membran inti sel.
Membran dari inti sel terdiri 2 lapis, dimana lapisan luar berhubungan dengan membran retikulum endoplasma. Pada membran inti sel terdapat porus yang mempunyai diameter yang cukup besar sehingga dapat dilalui oleh molekul protein yang disintesa dalam inti sel.
DNA yang terdapat pada kromosom merupakan struktur double stranded (double helix) yang terdiri dari : 1) gugus posfat 2) gugus pentose (gula) yaitu deoksiribosa dan 3) basa nitrogen yaitu purine : adenine dan guanine; pirimidine : sitosine dan thymine. Gugus posfat dan pentose membentuk struktur fisik DNA, sedangkan 4 basa yang berbeda ini membawa informasi genetik. Pada DNA, adenin selalu berikatan dengan thymine dan guanin selalu terikat dengan sitosine.
Karena DNA berlokasi pada inti sel sedang hampir semua aktifitas sel terjadi pada sitoplasma, maka dibentuklah RNA yang dapat berdifusi menuju sitoplasma untuk mengatur sintesa protein yang spesifik. Proses pembentukan RNA diatur oleh DNA melalui proses transkripsi.
Terdapat 3 jenis RNA yang dibentuk oleh DNA, dimana tiap jenis RNA mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu :
1. Messenger RNA (mRNA), berfungsi membawa kode genetik ke sitoplasma untuk mengatur sintesa protein.
2. Transfer RNA (tRNA) untuk transport asam amino menuju ribosom untuk digunakan menyusun molekul protein
3. Ribosomal RNA (rRNA) untuk membentuk ribosom bersama dengan 75 protein lainnya.
Bila molekul mRNA kontak dengan ribosom, maka akan dibentuklah molekul protein disepanjang ribosom. Proses pembentukan protein ini disebut translasi. Jadi pada ribosom terjadi proses kimia penyusunan asam amino untuk membentuk protein.
Berikut ini adalah gambar sel tumbuhan:
PicOfPlantCell01
Dan ini adalah gambar sel hewan:
animalcellsfigure02
Phury-hawon.blogspot.com/2011/11/biologi-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.html
laporan
biologi dasar SEL TUMBUHAN dan HEWAN
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sel
adalah bagian terkecil dari makluk hidup. Berdasarkan jumlah sel penyusun tubuh terdapat makluk hidup bersel
satu dan bersel banyak. Teori sel dirintis oleh Robert Hock yang melihat
sayatan-sayatan gabus dibawah mikroskop dengan berkembangnya ilmu, maka berkembang
pula cyto logi (Sumarjito, 2007).
Sel
merupakan organisme terkecil dari material yang mengandung kehidupan. Banyak
teori sel mengatakan bahwa sel merupakan kesatuan struktur, kesatuan
fungsional, kesatuan pertumbuhan, kesatuan teriditas, dan kesatuan reproduksi
makluk hidup (Nurhayati, 2004 ).
Nama
sel diambil dari bahasa Yunani “Kytos” yang berarti ruang kosong. Sedangkan
“cell” dalam bahasa latin yang berarti ruang kosong. Robert Hock pada waktu itu
hanya menemukan dinding selnya saja. Banyak Ahli lainya pada waktu itu juga ada
yang tertarik untuk melakukan penelitian terutama tentang isi sel dan fungsi
sel (Ibayati, 2004).
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud
dilaksanakan praktikum biologi dasar tentang sel hewan, sel tumbuhan dan
benda-benda kecil lainnya adalah agar dapat menerapkan cara penggunaan
mikroskop yang baik dan benar juga tepat pada sasaran.
Tujuannya
adalah memperkenalkan kepada praktikam bagaima ciri-ciri dari sel hewan, sel
tumbuhan kemudian dapat membedakan sel hewan dan sel tumbuhan.
1.3
Waktu dan Tempat
Praktikum
biologi dasar tentang sel tumbuhan, sel hewan dan benda-benda kecil lainnya
dilksanakan pada hari JUMAT , 01 OKTOBER 2010 pada pukul 15.00-16.45 WIB
bertempat di gedung C lantai satu Laboratorium IIP (Ilmu-Ilmu Perairan)
Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya , Malang.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sel
Sel merupakan sebuah unit organisasi
terkecil yang menjadi dasar terkecil kehidupan dalam arti tiologis,semua fungsi
kehidupan dan berlangsung didalam sel,karena itulah sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kehidupan hidupnya terpenuhi.(http://id.shvoong.com/exact.sclences.1673308-Mikroskop
dan sel).
Semua organisme sel atas terbagi
kedalam dua golongan terbesar berdasarkan arsitertur besar dari selnya yaitu
organisme.Prakariota dan organisme eukariota organisme prokariota tidak
memiliki inti sel dan mempunyai organisme.Internal relatis=lebih sederhana
sedangkan organisme eokarota memiliki organisme intra sel dan yang jauh lebih
kompleks.antara lain dengan membrane internal.organil yang memiliki membrane
tersendiri seperti inti sel dan sitos kolekton yang sangat tekstruktur.(http://id.wikipedia.org/wiki/sel
- biologi).
2.2
Bentuk-bentuk Sel dan Contoh
a) Sel
opitel antara lain kolomnan,kubus dan pipih
b) Sel
neutrasi adalah salah satu dari jenis sel darah putih
c) Sel
otak bentuknya memanjang
d) Sel
saras
e) Sel
sperma
f) Bentuk
pokonkas terdapat pada sel darh merah manusia
g) Bentuk
bulat terdapat pada sel bakteri (Ibayati,2004)
2.3
Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Sel
Tumbuhan
|
Sel
Hewan
|
Mepunyai dinding sel dan membrane sel
|
Tidak mempunyai dinding sel hanya
membaran sel
|
Memiliki plastid
|
Tidak memiliki plastida
|
Tidak memiliki lisosom
|
Mempunyai lisosom
|
Tidak memiliki sentrosom
|
Memiliki sentrosom
|
Timbunan zat makanan berupa
|
Timbunan zat berupa glikogen
|
Bagian-bagian
sel tumbuhan dan fungsinya
No
|
Bagian Sel Tumbuhan
|
Kegunaan/fungsi
|
1.
|
Dinding sel
|
Melindungi dan menyuatkan sel
|
2.
|
Membran sel
|
Mengatur pengangkut zat lintas
membran
|
3.
|
Sitoplasma
|
Cairan yang terdapat dalam sel
|
4.
|
Metakondria
|
Tempat berlangsungnya respirasi sel
|
5.
|
Kloroplas
|
Untuk membantu tumbuhan dalam proses
fotositesis
|
6.
|
Nukleus
|
Mengatur seluruh aktifitas sel
|
7.
|
Lisosom
|
Bertanggung jawab pada pembentukan
dan penyimpanan enzim pencernaan
|
8.
|
Badan golgi
|
Untuk selerasi dan eksresi
|
No
|
Bagian Sel Tumbuhan
|
Kegunaan/fungsi
|
9.
|
RE
|
Suatu struktur berupa sistem membrane
membentuk jalina rangga-rangga yang berperan dalam sintesis protein,sintesis
steroid dan penyangkut zat.
|
Bagian-bagian sel hewan dan fungsinya
No
|
Bagian
Sel Hewan
|
Kegunaan/fungsi
|
1.
|
Membran sel
|
Mengatur pengangkutan zat lintas
membran
|
2.
|
Sitoplasma
|
Cairan yang terdapat didalam sel
|
3.
|
Lisosom
|
Bertanggung jawab pada pembentukan
dan penyimpanan enzim pencernaan
|
4.
|
Sentriol
|
Berperan dalam pembelahan sel
|
No
|
Bagian
Sel Hewan
|
Kegunaan/fungsi
|
5.
|
Nukleus
|
Mengatur seluruh aktifitas sel
|
6.
|
RE
|
Suatu struktur berupa sistem membran
membentuk jalinan rangga-rangga yang berperan dalam sintesis protein,sintesis
steroid,pengangkut zat
|
7.
|
Metakondria
|
Tempat berlangsungnya respirasi sel
|
( Sumber: Sumarjito, 2007)
3.
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan pada saat praktikum biologi dasar tentang sel hewan-sel tumbuhan
dan benda-benda kecil lainya adalah dapat dilihat pada table berikut:
No
|
Nama
Alat
|
Kegunaan
atau fungsi
|
1.
|
Mikroskop Binokuler
|
Mengamati objek yang akan digunakan
pada saat praktikum.
|
2.
|
Objek glass
|
Sebagai tempat objek yang akan diamati
|
3.
|
Kamera (Digital/HP)
|
Untuk mengambil gambar.
|
4.
|
Silet
|
Untuk mengiris bahan yang akan
diamati.
|
5.
|
Cover glass
|
Untuk menutup objek glass.
|
6.
|
Pinset
|
Untuk mengambil larutan dalam skala
kecil.
|
7.
|
Jarum pentul
|
Membantu mengambil bahan yang akan diamati
|
8.
|
Beaker glass
|
Sebagai tempat larutan
|
9.
|
Nampan
|
Sebagai wadah untuk alat dan bahan.
|
3.2 Bahan dan Fungsinya
Bahan-bahan
yang digunakan pada saat praktikum adalah dapat dilihat pada table berikut ini:
No
|
Nama
Bahan
|
Kegunaan
atau Fungsi
|
1.
|
Kentang
|
Digunakan sebagai objek yang diamati.
|
2.
|
Kulit umbi bawang merah
|
Digunakan sebagai objek yang diamati.
|
No
|
Nama
Bahan
|
Kegunaan
atau Fungsi
|
3.
|
Paramecium
|
Digunakan sebagai objek yang diamati.
|
4.
|
Daun hidrylla
|
Digunakan sebagai objek yang diamati.
|
5.
|
Irisan gabus
|
Digunakan sebagai objek yang diamati.
|
6.
|
Larutan Y-KY
|
Untuk memperjelas objek yang akan
diamati
|
7.
|
Aquades
|
Untuk memperjelas objek yang akan
diamati
|
8.
|
Cairan lugol
|
Untuk memperjelas objek yang akan
diamati
|
9.
|
Larutan biru methilene
|
Untuk memperjelas objek yang akan
diamati
|
3.3 Skema Kerja
Skema
kerja yang digunakan pada saat praktikum biologi dasar adalah dapat dilihat di
bawah ini:
a. Kentang
|
b. Irisan Gabus
c. Kulit Umbi Bawang
Merah
|
d. Daun Hidrylla
|
|
|
e.
Paramaecium
|
|
|
|
4.
PEMBAHASAN
4.1
Data Hasil Pengamatan
Adapun data hasil pengamatan yang
diperoleh dari kegiatan praktukum biologi dasar tentang sel tumbuhan,sel hewan
dan benda-benda kecil lainnya adalah sebagai berikut:
1. Kentang
2. Kulit umbi bawang
merah
3. Paramaecium
|
4. Daun Hydrila
|
5. Irisan gabus
6. Ephitelium
4.2 Analisi prosedur
1. Kentang
Pertama-pertama kentang disiapkan untuk
dicermati kemudian mengambil sebagian dari kentang dengan menggunakan pinset
setelah itu kentang dihancurkan dengan menggunakan jarum pentul dan diletakan
diatas objek glass kemudian ditetesi dengan menggunakan larutan y-ky setelah
itu ditutupi dengan cover glass tersebut diletakan diatas meja preparat pada
mikroskop kemudian diamati.
a. Kulit umbi bawang
merah
Pertama–pertama bawang merah disiapkan
kemudian kulit umbi bawang merah di sanyat sampai setipis munkin dengan
menggunakan pinset untuk diamati kemudian kulit umbi bawang merah yang tipis
diletakan diatas objek glass dan kulit umbi bawang merah tersebut ditetesi
larutan destilasi kemudian ditutup dengan menggunakan cover glass setelah itu
objek glass tersebut diletakan diatas meja preparat mikroskop untuk dilakukan
pengamatan terhadap bahan tersebut.
b. Paramaecium
Prosedur dan pengamatan terhadap
paramaecium adalah menganbil kultur air jerami dengan menggunakan pipit tetes
selanjutnya ditetesi pada objek glass kemudian ditutupi dengan cover glass
setelah itu objek glass diletakan diatas meja preparat mikroskop untuk
melakukan pengamatan.
c. Daun Hydrilla
Prosedur pengamatannya adalah
pertama-tama disiapkan daun hydrilla terlebih dahulu kemudian ambil sehelai
daun hydrilla dan letakan terbaring diatas objek glass setelah itu ditetesi
dengan larutan destilasi kemudian objek glass tersebut ditutupi dengan cover
glass setelah itu diletakan diatas meja preparat mikroskop untuk dilakukan
pengamatan
d. Irisan gabus
Prosedur dari pengamatan bahan tersebut
adalah gabus disanyat dengan menggunakan silet sampai gabus tersebut setipis
mungkin kemudian diletakan diatas objek glass dan kemudian ditetesi dengan
menggunakan larutan destilasi setelah itu objek glass ditutupi dengan cover
glass setelah itu cover glass diletakan diatas meja preparat mikroskop untuk
dilakukan pengamatan.
e. Ephitelinium
squamosum pipi
Pertama-tama disiapkan terlebih dahulu
korek api kemudian ambil dengan batang korek api pada bagian dalam manusia
setelah itu oleskan pada objek glass setelah itu ditetesi dengan menggunakan
larutan biru methilene dan kemudian ditutupi dengan menggunakan cover glass dan
kemudian cover glass diletakan diatas meja preparat pada mikroskop untuk
dilakukan pengamatan.
4.3 Analisis Hasil
Adapun
analisis hasil yang penulis dapt pada saat praktikum biologi dasar tentang sel
hewan dan sel tumbuhan serta benda-benda kecil lainnya adalah sebagai berikut:
Dari
hasil yang didapt bahwa sel itu adalh organisme terkecil yang mengandung
kehidupan dan bentuk dari sel juga dapat berbeda beda yaitu bentuk
pipih,memanjang,sangat panjang dan bikonkaf dimana pada praktek ini penulis
mengamati berbagai objek yaitu terdiri dari:
1. Kentang
Kentang diambil dengan menggunakan
jarum pentul dan terbarkan diatas objek glass kemudian ditetesi dengan larutan
y-ky kemudian ditutupi dengan cover glass kemudian diamati dengan pembesaran
400x.
2. Kulit umbi bawang
merah
Bawang
merah dipotong horizontal dengan menggunakan silet kemudian ambil senyatan yang
paling tipis dengan menggunakan pinset dan letakan diatas objek glass kemudian
ditetesi dengan air destilasi dan ditutupi dengan cover glass dan diamati
dengan pembesaran 100x sampai 400x.
3. Paramaecium
Paramaecium
merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap
paramaecium itu adalah sel berbentuk seperti bulatan lonjong yang terdapat
bintik-bintik hitam didalamnya.dan dibagi luarnya seperti garis-garis yang
menunjukan dibagian luarnya dilihatnya bentuk sel dan paramaecium itu dengan
diteteskan cairan lugol
4. Daun hydrilla
Daun
hidrilla merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam praktikum biologi juga
hasil dan pengamatan terhadap daun hidrilla yaitu selnya berbentuk seperti sel
pada kulit umbi bawang merah yang dimana seperti susunan dari batu batako dan
terdapat bintik-bintikhitam didalamnya.
5. Irisan gabus
Irisan
gabus merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam dalam kegiatan praktikum
biologi dasar hasil pengamatan terhadap gabus yaitu bentuknya seperti segi lima
yang saling menempel satu sama yang lain dan bergabung serta menyatu menjadi
banyak untuk mendapatkan hasil yang baik, irisan gabus diteteskan dengan air
destilasi untuk membantu memperjelas objek yang di amati.
6.
Epitelium squmosum pipi
Epithelium
squamosum pipi merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam kegiatan
praktikum biologi dasar dan hasil pengamatan dari epithelium adalah selnya
berbentuk seperti bulatan tak beraturan dan memiliki titik dalam bulatan
tersebut.
5.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari
kegiatan praktikum yang penulis lakukan, maka penulis menyimpulkan:
1. Sel
adalah organisme terkecil yang mengandung kehidupan
2. Dari
hasil pengamatan beberapa objek yaitu dari hasil pengamatan yang dilakukan
adalah berbeda-beda
3. Perbedaan
dari benda yang diamati adalah terdapat pada bentuk selnya berbeda.
4. Larutan
Y-KY, aquadest,dll digunakan untuk memperjelas objek yang diamati.
5. Pada
sel hewan, bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel.
6. Pada
sel tumbuhan, bentuk sel tetap, karena mewmliki dinidng sel.
5.2
Saran
Dari
hasil praktikum yang dilakukan, penulis memberikan saran yaitu pada saat
praktikum berlanhgsung maka praktikum harus memeperhatikan bagaimana mengamati
suatu objek yang diamati agar emngetahui tujuan dari praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Wahyu, Lud, M. kes.
Mikrobiologi umum, Edisi 3. Universitas Muhamadya Malang
2004
Jurguelra.
L. C. MD, J. Carneiro. Mo. Basic Hystology Los Altos California, 1980,
Ludist
Berk, Molecular cell Biology Universitas Brawijaya
Weis
2 Paul B. The scienge of Biology. Mc. Gaw. Hill.
New
York, Teranto. London. Brawn Universty, 1959.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar